Selamat datang di Coretan Sederhanaku, Semoga Coretan Sederhana ini Sedikitnya bisa bermanfaat bagi anda"Feliks Jerych"

Selasa, 02 Desember 2014

10 Peristiwa Kebetulan Paling Menakjubkan


Hidup ini memang penuh dengan kebetulan. Kebanyakan kebetulan tidaklah berarti banyak, namun sesekali ada saja kebetulan yang menakjubkan bahkan menjadi sangat misterius. Ternyata di dunia ini ada banyak kebetulan aneh yang terjadi dalam cara luar biasa dan beberapa dari mereka terkait dengan peristiwa sejarah dunia. Berikut ini adalah 10 kebetulan paling menakjubkan di dunia.
10. Teka Teki Silang Yang Berisikan Kode D-Day

Setelah ia pensiun sebagai seorang guru sekolah, Leonard Dawes terus menciptakan teka-teki silang untuk koran London Daily Telegraph selama 20 tahun. Hingga akhirnya di Mei 1944, diketahui bahwa berbagai teka-tekinya berisikan kode nama dari serangan D-Day US, Utah dan Omaha. D-Day sendiri adalah sebutan untuk Hari-H dimana dalam militer biasa merujuk ke tanggal penyerangan.
Dalam jangka waktu 2 tahun kemudian, teka-tekinya juga berisikan beberapa kata rahasia seperti juno, Overlord, Sword, dan Mulberry yang seharusnya hanya diketahui oleh bawahan Eisenhower. Tentu saja jika ini adalah kebetulan maka akan sangat aneh, pihak berwajib kemudian mengasumsikan bahwa Dawes adalah mata-mata Jerman dan langsung menginterogasinya, namun ternyata kode-kode dalam teka-tekinya benar-benar hanya kebetulan semata dari kata-kata yang dipilihnya secara acak.
9. Pasangan Pengantin Yang Berada dalam 1 Foto, 11 Tahun Sebelum Mereka Bertemu

Beberapa tahun sebelum pernikahan mereka, Aimee Maiden (25 tahun) dan Nick Wheeler (26 tahun) menemukan foto yang mengejutkan saat mereka sedang melihat-lihat album foto keluarga dari kakek Nick. Yang mereka temukan adalah sebuah foto yang menunjukkan Nick saat berumur 6 tahun bersama dengan keluarganya membuat sebuah istana pasir di pantai Mousehole, Cornwall. Tapi ternyata cukup jauh di belakangnya ada Aimee yang berumur 5 tahun juga bersama keluarganya.
Walaupun mereka berada dalam pantai yang sama, mereka tidak mengenal satu sama lain hingga 11 tahun kemudian.  Aimee terkejut dengan kebetulan menakjubkan ini dan mengatakan bahwa ia benar-benar menemukan pasangan jiwanya. Pasangan kekasih ini akhirnya menikah tidak jauh dari pantai tersebut.
8. Sepasang Kekasih Yang Terus Menyaksikan Aksi Terorisme


Menyaksikan kejadian terorisme sekali saja sudah sangat buruk, apalagi jika menyaksikannya sampai 3 kali? Inilah yang terjadi ke pasangan Jason dan Jenny Cairns-Lawrence. Dalam rentang waktu 7 tahun, mereka tekah menyaksikan 3 peristiwa internasional akan aksi terorisme.
Di 11 September 2001, mereka berkunjung ke New York dan pada tanggal itu jugalah mereka menyaksikan WTC ditabrak pesawat. Kemudian pada Juli 2005 selagi pasangan ini mengunjungi London, terjadi lagi aksi terorisme yang melibatkan aksi bunuh diri ke 3 kereta dan sebuah bus merenggut nyawa 52 korban. Akhirnya di Mumbai pada November 2008, mereka harus kembali menyaksikan insiden terorisme lainnya yaitu tragedi penembakan buta dan bom di kota tersebut tersebut.
Cairns-Lawrence sendiri mengatakan bahwa ini adalah kebetulan yang sangat aneh. Bisa saja peristiwa terorisme terjadi setiap kali mereka berkunjung ke kota-kota lain.
7. Dua Pria, Satu Kehidupan

OK, beberapa dari Anda mungkin pernah mendengar kisah yang cukup popular ini. Pada tahun 1940, 2 anak yang kembar identik lahir di Ohio dan harus terpisah 3 minggu kemudian karena diadopsi secara terpisah. Kedua orang tua yang mengadopsi masing-masing anak ini dikasih tahu bahwa mereka mengadopsi anak kembar yang kembarannya sudah meninggal, dan kedua keluarga ini tinggal cukup jauh 1 sama lainnya sekitar 40 mil.
Apa yang terjadi kemudian adalah sebuah peristiwa kebetulan yang sangat konyol dan misterius. 2 anak ini akan memiliki 1 kehidupan yang sama. Keduanya diberikan nama James, keduanya tidak tahu mereka mempunyai kembaran, keduanya ahli dalam matematika dan buruk dalam mengeja, memiliki anjing bernama Toy, bekerja sebagai sheriff, mengambil liburan ke pantai Pas Grille, suka rokok yang sama, sering terkena Migraine, keduanya menikahi wanita bernama Linda, bercerai, dan akhirnya juga menikahi wanita bernama Betty.
Mengagumkannya lagi adalah mereka mempunyai anak laki-laki yang juga diberi nama Allan. Akhirnya pada saat pria kembar ini berumur 39 tahun, mereka mengetahui bahwa mereka memiliki saudara kembar berkat sebuah dokumen. Setelah kejadian ini akhirnya mereka memiliki kehidupan yang dapat dikatakan terpisah pada satu waktu, yaitu salah satu James bercerai dengan Bettu dan menikah dengan seorang pria bernama Sandy dengan saudara kembarnya menyaksikan pernikahan tersebut.
Kebetulan misterius yang mengikuti anak kembar juga bukanlah sesuatu yang baru, hal serupa terjadi di Finland kepada sepasang pria kembar dimana suatu hari si adik meninggal karena kecelkaan dan kakaknya juga meninggal 1 jam kemudian tanpa mengetahui bahwa adiknya telah meninggal di hari yang sama.
6. Dua Presiden Yang Anehnya Serupa Dari Hidup Hingga Meninggal

Sangat serupa dengan kebetulan misterius kita di atas mengenai 2 orang pria yang memiliki 1 kehidupan, hanya saja hal ini terjadi ke tokoh ternama dunia yaitu 2 orang presiden US yang tidak memiliki hubungan darah, yaitu John F. Kennedy dan Abraham Lincoln. Sejak pembunuhan John F. Kennedy di tahun 1963, berita mengenai hal ini terus bermunculan. Setelah dipelajari lebih dalam ternyata hubungan kehidupan mereka memang sangat misterius, kalaupun ini kebetulan maka ini adalah peristiwa kebetulan yang sangat menakjubkan.
Sebagai contoh, kedua presiden ini dilantik tepat setelah 100 tahun dimana Lincold di tahun 1860 dan Kennedy 1960. Mereka kemudian dilanjutkan kepresidenannya oleh kedua pria bernama Johnson yang lahir terpisah tepat 100 tahun (Andrew Johnson di tahun 1808, dan Lyndon B. 1908). Lincoln dan Kennedy dibunuh oleh pembunuh yang juga lahir dengan rentang 100 tahun (Booth di 1839, dan Oswald di 1939). Lincoln dibunuh di sebuah gedung teater dimana pembunuhnya ditangkap dalam sebuah gudang, sedangkan Kennedy ditembak dari sebuah gudang dengan pemunuhnya ditangkap di teater. Menambahkan keanehan ini, Lincold mempunyai seketaris bernama Kennedy dan juga Kennedy memiliki seketaris bernama Lincoln. Selain dari semua ini, daftar kebetulan kedua presiden US ini masih sangat panjang.
5. Peluru Yang Baru Mencapai Tujuannya 1 Tahun Kemudian

Seorang pria bernama Henry Ziegland memutuskan hubungan dengan pacarnya di tahun 1983. Dalam depresinya, si wanita akhirnya bunuh diri. Mengetahui hal ini, kakak dari si wanita sangat marah dan ingin membalas dendam dengan membunuh Henry. Singkat cerita, kejadian pembalasan dendam itu terjadi di taman rumah Henry. Sang kakak kemudian menembak Henry dengan sebuah pistol. Untungnya, peluru dari pistol tersebut hanya menyerempet muka Henry dan akhirnya tertanam di sebuah pohon. Tapi siapa yang menyangka keberuntungan tersebut akan berakhir dengan kebetulan yang tragis.
1 Tahun kemudian, pohon di taman rumah Henry sudah sangat tua dan Henry memutuskan untuk memotong pohon tersebut. Ia kemduain memutuskan untuk meledakkan pohon tersebut dengan beberapa dinamit. Selagi pohon tersebut meledak, tiba-tiba saja peluru yang sama terbang melayang kembali ke Henry dan akhirnya berhasil mengambil nyawa Henry setelah 'menunggu' selama 1 tahun. Ini baru namanya salah satu kisah kebetulan yang sangat tragis, ironis, namun juga aneh.
4. The Titan dan Titanic

Di tahun 1898, seorang penulis novel Amerika ternama menulis sebuah novel berjudulkan "Futility." Novel ini menggambarkan sebuah pelayaran kapal mewah bernama Titan. Walaupun ia dideskripsikan sebagai kuat dan tidak dapat tengeglam, kapal ini akhirnya menabrak sebuah gunung es dan merenggut nyawa banyak orang. Pernah mendengar kisah serupa? Peristiwa yang sama juga terjadi pada kapal ternama Titanic namun bedanya novel ini dibuat pada tahun 1898 sedangkan kecelakaan Titantic terjadi di 1912. Jadi singkat kata, secara kebetulan novel ini memprediksikan apa yang akan terjadi ke Titanic.
Dalam buku tersebut, hari kecelakaan terjadi di bulan April, sama halnya dengan insiden Titanic. Ada sekitar 3.000 penumpang dalam buku sedangkan pada Titanic ada 2.207. Di buku, ada 24 kapal penyelamat, dan di kenyataannya ada 20.
Untungnya, beberapa bulan sesudah insiden ini. Ada kapal serupa bernama The Titanian yang juga melayar di malam berkabut dengan seorang anak laki-laki yang bertugas patroli malam. Tiba-tiba saja ia mengingat insiden Titanic dan karena rasa takut akan penamaan yang serupa - The Titanian. Ia kemudian membunyikan bel tanda bahaya yang secara kebetulan juga benar-benar menyelamatkan kapal tersebut sesaat sebelum mereka terlibat dalam insiden yang sama. Kapal The Titanian berhenti sesaat sebelum mereka akan menabrak gunung es yang ada di laut.
3. Biarawan Capuchin Yang Sangat Misterius

Joseph Aigner adalah figur pelukis ternama di abad ke-19 Austria, walaupun begitu sepertinya kehidupannya tidak selalu menyenangkan. Ia telah berkali-kali mencoba melakukan tindakan bunuh diri.
Percobaan bunuh dirinya pertamanya dimulai saat ia berumur 18 tahun dengan mencoba gantung diri, secara misterius aksi bunuh dirinya dihentikan oleh seorang biarawan (monk) Capuchin. Hal yang sama terjadi di umurnya yang ke-22, ia kembali mencoba gantung diri dan kemudian lagi-lagi diselamatkan oleh biarawan yang sama. 8 tahun kemudian, ia ditangkap karena alasan politik dan sebelum dihukum mati, lagi-lagi ia diselamatkan oleh biarawan Capuchin tersebut. Akhirnya pada saat ia berumur 68 tahun, ia berhasil mencabut nyawanya sendiri dengan sebuah pistol. Tebak siapa yang memimpin upacara kematiannya? YA, tidak lain dan tidak bukan adalah si biarawan Capuchin itu, hingga sekarang tidak ada yang tahu siapa tepatnya biarawan tersebut.
Jika peristiwa-peristiwa ini adalah kebetulan semata maka ini sangatlah misterius, karena biarawan Capuchin itu layaknya seperti seorang penguntit dan anehnya ia ada selama 50 tahun hidup Joseph Aigner (18-68). Bisa-bisa saja ia menyelamatkan Aigner 3 kali berturut-turut, bahkan memimpin upacara kematiannya.
2. Kutukan Mobil Dean

Ini mungkin adalah salah satu kebetulan luar biasa nan aneh yang mungkin pernah Anda dengar, bahkan saking anehnya peristiwa ini dianggap sebagai salah satu mitos ternama di Amerika. James Dean adalah nama dari seorang Aktor Amerika dan ia memiliki sebuah mobil sport Porsche yang diberi nama Little Bastard. Selagi ia mengendarai mobil tersebut, secara misterius ia mengalami kecelakaan mobil dan meninggal. Sayangnya, kematiannya adalah awal mula dari kutukan mobil Little Bastard.
Selagi Little Bastard akan diangkut dari lokasi kecelakannya, tiba-tiba saja mesin dalamannya jatuh menghancurkan kedua kaki si mekanik. Mesin yang sama kemudian diambil oleh seorang dokter untuk digunakan dalam mobil lombanya dan seperti yang dapat Anda duga, si dokter meninggal dalam sebuah lomba. Beberapa tahun kemudian, ada orang lain yang juga melakukan hal yang sama dan menemukan akhir yang sama dengan si dokter.
Bertahun-tahun sesudahnya, Little Bastard diperbaiki namun sepertinya kutukan mobil ini tetap ada, garasi tempat mobil ini disimpan terbakar. Akhirnya karena insiden ini, mobil ini dijadikan pajangan dan lagi-lagi jatuh melukai pinggang seorang remaja. Selain hal ini masih banyak sekali kejadian serupa namun akhir cerita, mobil ini secara misterius terpotong-potong menjadi 11 bagian aneh. Kebetulan-kebetulan mengerikan seperti ini juga pernah terjadi pada objek-objek terkutuk yang ternama lainnya.
1. Mayor Summerford Yang Disukai Petir

Seorang perwira pasukan berkuda, Mayor Summerford adalah salah satu tentara yang terlibat dalam Perang Dunia 1. Dalam perperangan tersebut sebuahpetir menyambar dirinya, membuatnya jatuh dari kuda, dan lumpuh dari pinggang ke bawah. 6 tahun kemudian, ia kemudian pindah ke Vancouver, Kanada. Selagi memancing, ia kemudian disambar lagi oleh sebuah petir dan kini tubuh bagian kanannya lumpuh.
Suatu ketika, 2 tahun sesudah ia pulih, ia sedang berjalan-jalan pada musim panas di taman lokal, tiba-tiba saja sebuah badai musim panas terjadi dan lagi-lagi petir menyambar dirinya. Akhirnya ia lumpuh 1 badan dan meninggal 2 tahun sesudah insiden tersebut. Tapi sepertinya hal ini tidak berhenti walaupun ia sudah meninggal, 4 tahun sesudah kematiannya, makamnya hancur. Tebak apa yang terjadi? Ya, sebuah petir menyambar makamnya. Wow..

Sumber: TahuPEDIA

Senin, 01 Desember 2014

Tetap Beryukur

Mendung pagi menebal
menutup bumi...
Membeku raga
Menyelimuti jiwa. . .
Sinar kebisuan mentari
Seakan tak mau menawarkan harpan baru tuk semua mahkluk
Dihari yg baru ...
Oh...Tuhan, sudah bosankah Engkau melihat tingkaku,??
Dlm kegamangan hati penuh tanda tanya,
Sudut kos mnjadi
tempat duduk favoritku...
Semilir angin pagi berhembus menghantarkan alunan indah syair "Indah Rencana-Mu Tuhan" ke sudut hati yg paling dalam, menghantarkan harapan, menghadirkan kegembiraan,
Seakan mnjawab bisikan hatiku..
Membuatku sadar bahwa Tuhan tak pernah lupa tuk menyayangi umatnya....
Tetap bersyukur....
Selamat berhari minggu...
Tuhan mmberkati...

Kamis, 10 April 2014

Empat Watak Dasar Manusia



Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu kepada teman-teman tentang cirri-ciri, kekuatan, dan kelmahan dari 4 pola dasar watak manusia. Tulisan ini bersumber dari beberapa artikel dan blog yang dapat saling melengkapi yang saya peroleh dari surfing di internet.
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh apabila kita kita memahami cirri, kekuatan, dan kelemahan tiap pola dasa watak manusia, terutama saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi dan kondisi.
Dalam kehidupan rumah tangga, apabila kita kurang memahami watak dari pasangan kita, maka pasangan suami-istri sering bertengkar terus-menerus, Dengan memahaminya, maka kita akan sangat terbantu sekali. Kita dapat mengerti mengapa suami tiba-tiba sangat marah ketika meja kerjanya yang berantakan diatur rapi.
Kita juga dapat memahami mengapa istri kita tidak mau nendengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah, cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya. Seorang ibu pun tak perlu bingung dan pusing oleh watak keras kepala anak–anaknya apabila mampu memahami anak-ananknya.
Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita mudah berjanji dan mudah \ melupakannya, “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Sebagai contoh, seorang pemimpin perlu memahami watak dari para pegawainya, sehingga mengetahui bagaimana harus memperlakukan pegawainya, dan mengetahui bagaimana cara motivasi para pegawainya agar kinerja mereka produktif dan sesuai yang diharapkan..
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada 4 (empat) pola watak dasar manusia, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis.

1.        SANGUINIS (Yang Populer)
Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

2.        MELANKOLIS (Yang Sempurna)
Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain
Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat memperhatikan orang lain.
Kelemaan : cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian). 

3.        KOLERIS (Yang Kuat)
Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.
Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :
Kekuatan : seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam keadaan darurat.
Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.

4.        PLEGMATIS (Cinta Damai)
Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.
Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai
Kelemahan : cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.

Setelah membaca uraian diatas, apakah sekarang anda sudah mengetahui anda masuk golongan apa?Lalu bagaimana dengan orang-orang terdekat anda, mereka masuk golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda berperilaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki waak yang identik seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya `kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia, beberapa diantaransebagai berikut ini :
1.        KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur orang, tetapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).

2.        KOLERI MELANKOLIS
Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis, tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.

3.        PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia, tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami-istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, tempatkanlah orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang sanguinis. Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan, maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.

Manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan masing-masing pmempunyai kekuatan dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa orang koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa orang plegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik, sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain(interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya orang sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai tujuannya, atau `membakar’ orang plegmatis agar segera bertindak saat itu juga. ”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!

Sumber: Senin, Desember 12, 2011  Ahmad Khoirul Zulfithor.

Kamis, 23 Januari 2014

PENGARUH KOMUNIKASI KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN/TINGKAH LAKU ANAK



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Keluarga Terhadap Perkembangan/TingkahLaku Anak.” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Terima kasih juga kepada Bpk. Drs. R. Hartopo Eko Poetro, M. Si selaku dosen mata kuliah Psikologi Sosial yang telah memberikan pengetahuannya tentang psikologi sosial dan juga yang telah memberikan tugas ini kepada saya sebagai tindak lanjut langkah berpikir saya dalam memahami psikologi sosial.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengaruh komunikasi keluarga terhadap perkembangan/tingkah laku anak.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya  berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhirnya saya mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 20 Januari 2014
Feliks Herdinat.

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Kasih sayang yang diberikan keluarga lebih khusus yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya laksana hujan ditengah kemarau panjang bagi seorang petani. Harus diakui bahwa setiap manusia sangat membutuhkan kasih sayang dari keluarga. Lebih khusus pada masa bayi, balita, kanak-kanak, sampai beranjak dewasa. Pada masa-masa ini, individu akan terlihat bahagia, semangat, dan memperoleh ketenangan jiwa bila disentuh oleh kehangatan kasih sayang keluarga.
 Anak yang hidup tanpa kasih sayang yang tulus dari orang tuanya tidak akan merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap keluarga memikul tanggung jawab terhadap keselamatan, ketenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup setiap anggotanya. Pendidikan pertama diperoleh seorang anak dari orang tuanya. Dengan orang tuanyalah seseorang anak memulai interaksi dan komunikasinya.
Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya. “Bayi yang baru lahir sekalipun sudah memerlukan komunikasi untuk menyampaikan apa yang ia ingin dan perlukan melalui tangisan. Dengan tangisanlah ia menyampaikan pesan bahwa ia haus, lapar, sakit, ataupun hanya sekedar ingin dibelai oleh ibunya.
Percakapan yang hangat antara anak dan orang tua mempunyai arti dan kebahagiaan yang penting bagi seorang anak. Senyum orang tua jika anak berbuat baik dapat membuat anak termotivasi untuk selalu berbuat baik. Cerita-cerita anak jika didengarkan dengan baik akan menjadikan anak lebih bersikap terbuka dan merasa dirinya dihargai. Penghargaan akan sangat penting artinya bagi seorang anak untuk menumbuhkan sikap percaya diri anak. “Percaya diri merupakan salah satu ciri atau karakteristik utama dari pribadi yang sukses.”
Dari uraian di atas, dapat terlihat betapa pentingnya terciptanya suasana komunikatif dalam keluarga, sehingga anak akan merasa keluarga adalah istana atau tempat yang paling indah. Juga sesuatu yang terpenting dalam hidupnya.
Adapun yang saya jadikan latar belakang masalah adalah hubungan “komunikasi keluarga dengan perkembangan/tingkah laku anak”. Latar belakang inilah yang mendorong saya untuk menggali dan membahas judul makalah ini, yaitu: “Pengaruh Komunikasi Keluarga Terhadap Perkembangan/TingkahLaku Anak.”

B.       Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan, saya memberikan perumusan masalah yaitu “adakah pengaruh yang signifikan antara komunikasi keluarga dengan perkembangan/tingkah laku anak ?”

Bab  II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Komunikasi
Secara etimologis atau menurut asal katanya istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu comunication, yang akar katanya adalah communis, tetapi bukan partai komunis dalam kegiatan politik. Arti communis adalah sama, dalamarti kata sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Secara terminologis komunikasi proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang pada orang lain. Dalam terminologi yang lain komunikasi dapat dipandang sebagai proses penyampaian informasi, dalam pengertian ini, keberhasilan komunikasi sangat tergantung dari penguasaan materi dan pengaturan cara-cara penyampaiannya. Sedangkan pengirim dan penerima pesan bukan merupakan komponen yang menentukan.
Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Pesan (mengatakan apa?)
Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
Komunikan (kepada siapa?)
Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

B.       Arus Komunikasi Keluarga
1.      Dasar-Dasar Komunikasi dalam Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Mulyana pernah berujar, bahwa tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab, karena cara-cara berperrilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi. Jadi komunikasi adalah inti dari semua hubungan dengan tingkat kedalaman yang bervariasi yang ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, pengertian, dan saling percaya di antara kedua belah pihak.
Keluarga adalah sebagai sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan. Didalamnya hidup bersama pasangan suami istri secara sah karena pernikahan.
Pengertian keluarga menurut Noor (1983) adalah suatu unit atau lingkungan masyarakat yang paling kecil atau merupakan masyarakat yang paling bawah dari satu lingkungan negara. Posisi keluarga atau rumah tangga ini sangat sentral seperti diungkapkan oleh Aristoteles (dalam Noor, 1983) bahwa keluarga rumah tangga adalah dasar pembinaan negara. Dari beberapa keluarga rumah tangga berdirilah suatu kampung kemudian berdiri suatu kota. Dari beberapa kota berdiri daru propinsi, dan dari beberapa propinsi berdiridatu negara.
Pada dasaranya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam “satu atap”. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai suami istri dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk komunikasi baru yang disebut keluarga. Karenanya keluargapun dapat diberi batasan sebagai sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita perhubungan mana sedikit banyak bertsanggung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiridari suami, istri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.
Ketika sebuah keluarga terbentuk, komunikasi baru karena hubungan darahpun terbentuk pula. Di dalamnya ada suami, istri dan anak sebagai penghuninya. Saling berhubungan, saling berinteraksi di antara mereka melahirkan dinamika kelompok karena berbagai kepentingan, yang terkadang bisa memicu konflik dalam keluarga.
Oleh karena itu, konflik dalam keluarga harus diminimalkan untuk mewujudkan keluarga seimbang dan bagaimana cara berkomunikasi dalam keluarga dengan baik. Keluarga seimbang adalah keluarga yang ditandai keharmonisan hubungan (relasi) antara ayah dan ibu antara ayah dan anak serta antara ibu dan anak. Setiap anggota keluarga tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dapat dipercaya.
Tak dapat dipungkiri, hubunganyang menjadi kepedulian kebanyakan orang adalah hubungan dalam keluarga, keluarga mewakili suatu konstelasi hubungan yang sangat khusus.
Dilingkungan keluarga, komunikasi juga sangat besar kedudukannya dalam mempertahankan kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan. Tanpa dibarengi dengan pelaksanaan komunikasi yang terbuka antar anggota dalam suatu keluarga dipastikan tidak akan terjadi keharmonisan di dalamnya.
Dalam keluarga juga paling sering terjadinya proses komunikasi dan informasi pendidikan. Bukanlah pendidikan awalnya dari keluarga? Sebagian besar perilaku orangtua dan lingkungannya dalam keluarga, akanselalu mendapatkan proses pendidikan sepanjang anak-anak masih diasuh di dalamnya.
Didalam lingkungan keluarga memang tidak hanya terjadi proses komunikasi pendidikanlain seperti komunikasi massa (setidaknya sebagai anggota audiens pemirsa dan pembaca media massa).
Infromasi dalam lingkungan keluarga pun menyertai kehadiran proses komunikasi, baik langsung ataupun tidak langsung. Seperti halnya proses komunikasi, proses perjalanan informasi dalam lingkungan keluarga selalu sejalan sebagai penyerta proses komunikasi.

2.         Aneka Komunikasi dalam Keluarga
1.        Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan komunikasi antara individu atau kelompok yang mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan efektif tidaknya suatu kegiatan komunikasi bergantung dari ketepatan kata-kata atau kalimat dalam mengungkapkan sesuatu.
Kegiatan komunikasi verbal menempati frekuensi terbanyak dalam keluarga setiap hari orang tua selalu ingin berbincang-bincang kepada anaknya., canda dan tawa menyertai dialog antara orang tua dan anak.
2.    Komunikasi non verbal
Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk nonverbal. Walaupun begitu, komunikasi nonverbal suatu ketika bisa berfungsi sebagai penguat komunikasi verbal. Fungsi komunikasi verbal sangat terasa jika, komunikasi yang dilakukan secara verbal tidak mampu mengungkapkan sesuatu secara jelas.
3.    Komunikasi Individual
Komunikasi individual atau komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang sering terjadi dalam keluarga. Komunikasi yang terjadi berlangsung dalam sebuah interaksi antarpribadi, antara suami dan istri, antara ayah dan anak, antara ibu dan anak, antar anak dan anak.
4.    Komunikasi kelompok
Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting untuk dibina dalam keluarga keakraban hubungan itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu waktu dan kesempatan. Suadahwaktunya orang tua meluangkan waktu dan kesempatan untukduduk bersama dengan anak-anak, berbicara, berdialog dalam suasana santai.

3.         Tahap-tahap yang Mempengaruhi Komunikasi Keluarga
a.         Keluarga dengan anak–anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak – anak ada pada tahun puncak untuk mempelajari bahasa. Kemampuan berbahasa terutama diperoleh dari keluarga khususnya dari interaksi anatara anak dan pengasuh utama, ibunya. Anak – anak memulai kemampuan berbahasa dengan menggunakan kata – kata tunggal. Anatara usia 18 – 24 bulan, ungkapan – ungkapan dua kata muncul. Menjelangn usia 3 tahun anak- anak menguasai kira – kira seribu kata, dan mulai usia 4-5 tahun mereka memperoleh kira-kira 50 kata setiap bulan.
b.        Keluarga dengan anak–anak usia sekolah
Anak – anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan pertambahan usia. Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat komunikasi keluarga yang masih merupakan kekuatan dominan, tapi juga lewat komunikasi dengan pihak – pihak di luar keluarga. Dua dimensi komunikasi orang tua-anak menjadi penting; penerimaan–penolakan dan kontrol otonomi.
c.         Keluarga dengan anak–anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik sehubungan dengan bertambahya kebebasan anak–anak. Masalah–masalah otonomi dan kontrol menjadi sangat tajam pada tahun–tahun ini. Anak–anak remaja mulai mengalihkan komunikasi dari komunikasi keluarga kepada komunikasi dengan teman-teman sebaya . Karena perubahan–perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami remaja, topik–topik tertentu menjadi perhatian mereka. Pendeknya, usia remaja merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga. Bila orang tua dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih lancar. Selanjutnya dapat disimpulkan dengan pertambahan usia, hubungan kita dengan saudara- saudara kandung  tetap penting. Misalnya, penelitian di Universitas Purdue menunjukkan bahwa wanita yang mempunyai hubungan akrab dengan seorang saudara perempuannya mengalami kurang depresi dalam kehidupan lanjutnya. Klagsbrun melaporkan, berdasarkan survey, bahwa wanita lebih cenderung merasa akrab dengan saudara-saudara perempuannya dibandingkan dengan pria terhadap saudara-sudara prianya dan bahwa saudara-saudara kandung lebih cenderung akrab sebagai orang–orang dewasa bila perbedaan usia mereka tidak lebih dari lima tahun antara yang satu dengan lainnya.
4.         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Keluarga
Berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Dilain waktu seseorang mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Dalam keluarga, ketika dua orang berkomunikasi, sebetulnya mereka berada dalam perbedaan untuk mencapai kesamaan pengertian dengan cara mengungkapkan dunia sendiri yang khas, mengungkapkan dirinya yang tidak sama dengan siapapun. Sekalipun yang berkomunikasi ibu adalah antara suami dan istri antara ayah dan anak antara ibu dan anak, dan antara anak dan anak, hanya sebagian kecil mereka itu sama-sama tahu, sama-sama mengalami, sama pendapat, dan sama pandangan.
Ada sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi kimunikasi da,am keluarga, seperti yang akan duraikan berikut ini :
a.         Citra diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja. Ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, dua mempunyai citra diri dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang mempunyai gambaran–gambaran tertentu mengenai dirinya statusnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menentukan apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi menjaring bagi apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap segala yang berlangsung disekitarnya. Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang.
Tidak hanya citra diri, citra orang lain juga mempengaruhi cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Orang lain mempunyai gambaran tangkhas bagi dirinya. Jika seorang ayah mencitrakan anaknya sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak tahu apa-apa, harus di atur, maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya, citra diri dan citra orang lain harus saling berkaitan, saling lengkap-melengkapai. Perpaduan kedua citra itu menentukan gaya dancara komunikasi.

b.      Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
c.       Lingkungan Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya, dan cara yang berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan yang terjadi di sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana di rumah bersifat informal, sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki norma yang harus diataati, maka komunikasi yang berlangsungpun harus taat norma.
d.      Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan yang membentuk hubungan-hubungan tersebut. Menurut Cragan dan Wright, kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
e.       Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pasti menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan oleh orang tua ketika secara kepada anaknya dapat mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi dilain kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam berkomunikasi dituntut untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti antara komunikator dan komunikasi.
f.       Perbedaan Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang tidak bisa berbicara sekehendak hati tanpa memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda ketika berbicara kepada remaja. Mereka mempunyai dunia masing-masing yang harus dipahami.

C.           Komunikasi Interpersonal
Berikut beberapa pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli:
1.       Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
2.      Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
3.      Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
4.      Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

D.           Analisa
Dari uraian-uraian pada komunikasi keluarga di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa komunikasi keluarga sangat penting perannya dalam mempengaruhi perkembangan/tingkah laku anak atau individu baru. Jika kita mendidik anak dengan menggunakan komunikasi yang baik maka anak atau individu baru tersebut akan berkembang menjadi seseorang yang memiliki tingkah laku baik pula. Sebaliknya jika seorang anak dalam proses perkembangannya berada dilingkungan yang kurang baik, lingkungan yang terkenal dengan kekerasan dan hal-hal buruk lainnya, maka anak tersebut akan berkembang menjadi seorang yang menyukai kekerasan juga.
Selain dari komunikasi keluarga dalam komunikasi interpersonal juga kita bisa melihat danya keterkaitan dengan perkembangan prilaku individu baru, hal itu dijelaskan pada poin 3 menurut (Mulyana, 2000, p. 73) yang mengatakan bahwakomunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya, juga pada poin 4 menurut pemikiran Efendi.


BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Dari uraian dalam Bab pembahasan di atas, maka saya dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.
a.         Komunikasi adalah dimana ada masyarakat yang melakukan hubungan sosial disitu ada kegiatan komunikasi.
Keluarga merupakan sebuah lembaga yang terkecil dimana di dalamnya hidup bersama pasangan suami istri secara sah karena pernikahan.
Komunikasi dalam keluarga adalah sebuah penyampaian pesan atau informasi yang berlangsung dalam keluarga. Disitu diperlukan keterbukaan di dalam berkomunikasi antar anggota dalam suatu keluarga. Segala perilaku orang tua dan lingkungannya dalam keluarga akan selalu mendapatkan proses pendidikan sepanjang anak–anak masih di asah di dalamnya.
b.      Aneka komunikasi dalam keluarga
1.       Komunikasi verbal
2.       Komnikasi nonverbal
3.       Komunikasi Individual
4.       Komunikasi Kelompok

c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga adalah
1.      Citra diri dan citra orang lain
2.      Suasana psikologis
3.      Lingkungan fisik
4.      Kepemimpinan
5.      Bahasa
6.      Perbedaan usia
Dari pengertiann komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli diatas kita bisa melihat adanya pengaruh komunikasi interpersonal dalam menentukan perkembangan individu. Hal itu kita bisa melihat pada poin 4 menurut pemikiran Effendi yang mengatakan bahwa pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

B.       Saran
Diharapkan kepada para Pembaca agar memperhatikan poin-poin penting dalam makalah ini untuk menerapkan dalam keluarga, lebih khusus pada saat kita mendidik sang buah hati, agar dia bisa berkembang menjadi individu yang baik di kemudian hari.
Tingkah laku yang baik yang ditunjukkan seseorang mencerminkan kebaikan dari keluarga yang membesarkannya.
DAFTAR PUSTAKA


Djamarah, Syaiful Bahri, 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga, Jakarta : Rineka Cipta.
M. Yusuf, Pawit, 2009. Ilmu Informasi Komunikasi dan Kepustakaan, jakarta : bumi Aksara.
Mulyona, Deddy, 2005. Nuansa-nuansa Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya
Tubss L.Stewart dan Sylvia Moss,Human Communication, Bandung : Remaja rosda Karya