Selamat datang di Coretan Sederhanaku, Semoga Coretan Sederhana ini Sedikitnya bisa bermanfaat bagi anda"Feliks Jerych"

Kamis, 10 November 2016

Lirik Lagu Nisang Nai-Ivan Man

[ap:jetAudio]
[ti:Ivan Nestorman - Nisang Nai.wmv]
[00:06:150]...Musik...

[00:22:750]Nisang nai ge...

[00:27:350]Bombong rak ge...

[00:32:700]Lonto leok agu ase kae...

[00:43:550]Tawa Imus...

[00:48:200]cembes nai...

[00:54:650]Bombong-bombong nai ge...



Reff:

[01:05:000]Cau lime tau ge...

[01:08:100]Gempo tau ge...

[01:11:450]Pande  bengkes nai...

[01:16:100]Momang tau...

[01:18:450]Lelo tau ase kae...

[01:26:350]Dia'n ge lonto cama

[01:31:550]Naun ge... lonto lerok

[01:37:350]Ide.... de... nisang nai mose ge...


[01:48:150] keluarga kempo surabaya"Manyar Kru"

[02:10:350]Mbolong gong ge...

[02:15:000]Rencak gendang ge...

[02:21:150]Neki weki de...

[02:24:500]Ranga manga de...

[02:31:300]Wengkel wunga agu gawas

[02:45:000]Lembak... lembak nai ge...


Reff:

[02:52:950]Cau lime tau ge...

[02:56:100]Gempo tau ge...

[02:59:200]Pande  bengkes nai...

[03:03:800]Momang tau...

[03:06:200]Lelo tau ase kae...

[03:14:250]Dia'n ge lonto cama

[03:19:950]Naun ge... lonto lerok

[03:25:350]Ide.... de... nisang nai mose ge...

[03:36:350]Ide.... de... nisang nai mose ge...

[03:47:050]Ide.... de... nisang nai mose ge...

...thanks.... :)

Senin, 13 Juni 2016

Terjebak Senyuman Terindah


Terjebak oleh senyummu

Ingin ku berlari melampau waktu.
Tapi sungguh aku tak sanggup.
Seolah tersobek belati
Sendi-sendiku kaku tak mau berayun
Menjauh dari tempat ini.
Yah... bagaimana mungkin aku melaju
Sedang sayap sayapku kau patahkan.
Kuberi kau mawar,
Kau membiarkan semuanya layu.
Kuberi kau senyum ketulusan
Kau menjebakku dengan simpulann menawan
Merekah menawar asa
Hingga aku nyaris bahagia.
Mimipi yang telah kususun rapih
Kau luluh lantakan.
Kau cabiki Hati polos ini
Lalu pergi membiarkan serpihannya.
Tanpa penasaran dengan apa yang kubawa
kau tutup pintu mu.
Yea... aku sadar kau terlalu sempurna untuk jadi kenyataan
Tapi harus kau tahu
Andai kesempatan itu ada
Andai saja hatimu sudih mendengar gumaman ku
Akan ada banyak lantunan tak bernada yang kutawar.
Lagu tentang ketenangan
Dan semua syair kedamaian tentang masa depan kita.
Walau kini semuanya harus ku selubungi lagi.
Namun Dalam kesunyian aku tetap berharap
Engkau selalu dinaungi-Nya
Oh
Sang bembawa bahagia
Bahagiakanlah dia demi ketenanganku
Hanya itu alasan terbaik
Untuk memulihkan kepingan hati ini.

I Love You.

Karya: Feliks Jerych

Selasa, 29 Maret 2016

Peran Ilmu Psikologi Untuk Meminimalisir Kegagalan-Kegagalan terhadap Penyampaian Pesan Dalam Berinteraksi





TEMA:
Komunikasi Interpersonal











BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam Hidupnya seorang manusia tidak akan pernah terlepas atau terhindar dari sapaan manusia lain. Dia akan selalu dan selalu bertemu sapa dengan individu-individu, baik itu di lingkungan masyarakat, sekolah, kampus, organisasi dan lain sebagainnya sesuai dengan struktur sosial, porsi dan kedudukannya masing-masing.
Dalam menjalankan roda kehidupan tersebut tentulah komunikasi menjadi sarana atau media yang nantinya akan mengarahkan jalan mana yang harus ditempuh. Berbicara mengenai komunikasi bukanlah sesuatu yang mudah seperti yang dibayangkan, apa lagi untuk memenuhi patokan di atas, yakni komunikasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup bermasyarakat.
Seperti yang kita semua ketahui bahwa di lingkungan manapun di dunia ini, pasti kita akan berhadapan dengan orang-orang yang memiliki karakter, watak, sikap dan kebudayaan yang berbeda-beda. Sehingga sulit untuk tidak mengakui bahwa kitapun akan kewalahan bila berhadapan dengan mereka. Dalam beberapa kasus mungkin hal ini tidak terlalu berpengaruh, misal jika kita berjalan di pasar dan ketemu dengan orang banyak dan kita abaikan, tidak akan terjadi apa-apa. Akan tetapi hal lain akan muncul bila itu terjadi pada saat kita memperjuangkan sesuatu. Dalam hal ini saya ambil contoh organisasi. Dalam memperjuangkan atau menjalankan roda sebuah organisasi tentu komunikasilah yang menjadi tumpuan kita agar ide-ide atau maksud kita dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.
Namun itu semua tidak akan berjalan lancar dan mulus sesuai yang kita harapkan, atau pesan komunikasi kita tidak akan tersampaikan dengan baik apabila kita tidak memiliki kemampuan untuk memahami watak, karakter, sifat dan kebudayaan dari lawan bicara kita. Ini adalah bagian terpenting dalam menyapaikan pesan komunikasi di organisasi atau pada saat kita berinteraksi dengan orang lain, karena kita semua tahu bahwa organisasi adalah wadah atau tempat berkumpulnya individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda atau biasa disebut heterogen.

Sulit untuk tidak percaya bahwa semua orang akan mendapat masalah serius bila tidak memiliki kemampuan-kemampuan seperti yang dibahas di atas tadi, bahkan hal ini juga selalu menghantui pembicara-pembicara profesional dalam tour karir mereka.
Untuk memuluskan semua problema dan rintangan tersebut di atas tentu kita perlu adanya solusi, dimana solusi itu nantinya akan memecahkan persoalan-persoalan yang memiliki peluang terjadinya kegagalan-kegagalan dalam penyampaian pesan komunikasi atau pada saat individu berinteraksi. Sampai sejauh ini masyarakat di dunia percaya ilmu psikologi memiliki peran yang sangat penting dari kesuksesan mereka dalam menjalankan proses komunikasi. Hal tersebut kita harus akui, karena pengertian dari psikologi tersebut membuktikan itu, yakni “ilmu psikologi adalah: ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah, (Wikipedia Bahasa Indonesia)”.
Menyadari hal tersebut di atas sangat urgent dalam kehidupan kita sehari-hari, yang tak pernah lepas dari proses interaksi, oleh karena itu lewat makalah yang berjudul “Peran Ilmu Psikologi Untuk Meminimalisir Kegagalan-Kegagalan terhadap Penyampaian Pesan Dalam Berinteraksi” saya mengajak semua lapisan masyarakat dari berbagai kalangan, mari kita bersama-sama mencoba, memahami dan mempraktekan ilmu ini dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga ke depannya persoalan-persoalan yang ditimbulkan oleh kesalahpahaman seperti yang dibahas panjang lebar di atas tadi akan semakin berkurang.


B.       Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
1.      Agar semakin memahami cara-cara berinteraksi yang baik dan benar
2.      Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam penyampaian pesan pada saat berinteraksi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Landasan Berpikir
Sebelum kita jauh menyelam dalam pembahasan ini, agar lebih terarah alangkah baiknya saya mulai dengan membahas pengertian dari beberpa aspek penting dalam makalah ini:
1.      Komunikasi sebagai model interaksi
Wilbur Schramm mengemukakan bahwa model komunikasi interaksional mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi ini menekankan proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim amupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus[1].
Pernyataan Wilbur Schramm digambarkan seperti gambar di bawah ini.




2.             Proses Komunikasi
2.1.       Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa:
1.        Informasi
2.        Ajakan
3.        Rencana kerja
4.        Pertanyaan dan sebagainya

2.2.       Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat       dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan  penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.



2.3.       Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti; TV, radio surat kabar,  papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

2.4.       Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

2.5.       Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim  meskipun dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim

2.6.       Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi  dari pesan  yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

2.7.       Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya[2].
3.             Psikologi Komunikasi
Menurut George A. Miller, psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan perilaku dalam komuikasi[3].

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”. Dapat diartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.[4]

B.            Fenomena
Dalam membahas fenomena ini saya tidak ingin bermuluk-muluk, saya mengambil contoh kasus-kasus sederhana yang terjadi di organisasi yang mungkin juga kasus-kasus seperti ini sering kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari di lingkungan masyarakat.
Dibeberapa kesempatan selama saya berada di organisasi, sering saya temukan persoalan-persoaalan serius terjadi yang dikarenakan kesalahpahaman, kesalahan persepsi dan lain sebagainya yang kalau saya analisa semuanya terjadi karena kurangnya pemahaman dan kesadaran dari organ-organ organisasi tersebut akan pentingnya peran psikologi dalam membangun komunikasi yang berintelek.
Kasus-kasus yang saya temukan seperti: minggatnya anggota dari keorganisasian karena tidak merasa nyaman dengan pengurus yang ada. Dan Anggota menangis karena candaan berlebihan yang diberikan anggota lain. Mungkin ini adalah kasus yang sangat sederhana bila kita bandingkan dengan peristiwa-peristiwa besar lain yang terjadi dilingkungan masyarakat saat ini. Namun saya tekankan, permasalahan-permasalahan sederhana inilah yang nantinya akan menjadi permasalahan serius di kemudian hari bila tidak diatasi dengan baik atau dengan langkah yang bijak.

C.           Analisa
Merujuk pada pengertian dan pembahasan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang terdapat dalam pembahasan di atas tadi, juga melihat fenomena yang sudah saya angkat sebelumnya. Itu semua adalah bagian dari kegagalan-kegagalan dalam berinteraksi. Pada kesempatan ini saya bisa menegaskan bahwa remaja atau masyarakat sekarang, hasrat untuk membaca bukunya sangat rendah, hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang ditandai dengan maraknya gadget-gadget yang beredar di masyarakat. Sulit untuk tidak setuju bahwa hampir sebagian besar waktu kita yang hidup pada jaman ini dihabiskan dengan menggunakan gadget. Tentu hal ini sangat berdampak buruk bagi keharmonisan hubungan kita. Mengapa demikian? Dalam pembahasan mengenai psikologi komunikasi di atas tadi mengatakan psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan perilaku dalam komuikasi. Untuk mempraktekan ilmu psikologi tersebut tentu kita harus terbiasa berkumpul atau berdiskusi dengan orang lain, Sehingga mental kita terbiasa bila berhadapan dengan orang lain yang kita tahu memiliki watak, dan latar kebudayaan yang berbeda-beda.

D.           Kesimpulan
Jika kita sering membaca terutama membca tentang proses komunikasi, dan psikologi komunikasi; “karena pembahasan kita mengenai peran psikologi dalam komunikasi”, dan juga sering berkumpul dan berdiskusi dengan individu lain, maka saya yakin hal-hal seperti yang saya angkat di fenomena tadi akan berkurang dengan sendirinya. Karena kita sudah memahami betul apa yang seharusnya kita perbuat atau kita ucapkan kepada lawan bicara kita sehingga dia bisa menerimanya dengan baik. Selain itu juga membaca dan berdiskusi yang dilakukan dengan rutin akan berdampak baik bagi perkembangan intelektual kita, Terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang luar biasa di masa depan.


DAFTAR PUSTAKA

Ainul, Robbi. “Model-Model Komunikasi Menurut Para Ahli”. 16 Juli 2012.

Anonim. “Proses Komunikasi: Pengirim Pesan, Penerima Pesan, dan Pesan”. 18 Juni 2012. http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html.

Wiranata Widiarti. “Definisi & 5 Teori Psikologi Komunikasi”. 1 Agustus 2014. http://widdy.weebly.com/blog/definisi-5-teori-psikologi-komunikasi.

Yuni Sri Wahyuni. “Psikologi Komunikasi”. 2011.


[1] Ainul, Robbi. “Model-Model Komunikasi Menurut Para Ahli”. 16 Juli 2012. http://info-infokomunikasi.blogspot.co.id/2012/07/model-komunikasi.html.
[2] Anonim. “Proses Komunikasi: Pengirim Pesan, Penerima Pesan, dan Pesan”. 18 Juni 2012. http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html.
[3] Wiranata Widiarti. “Definisi & 5 Teori Psikologi Komunikasi”. 1 Agustus 2014. http://widdy.weebly.com/blog/definisi-5-teori-psikologi-komunikasi.
[4] Yuni Sri Wahyuni. “Psikologi Komunikasi” http://yunitekpend.blogspot.co.id/p/apa-itu-psikologi-komunikasi.html