Selamat datang di Coretan Sederhanaku, Semoga Coretan Sederhana ini Sedikitnya bisa bermanfaat bagi anda"Feliks Jerych"

Jumat, 01 Mei 2015

Kesetiaan yang Sesungguhnya



Tak ada tanda tanya yang mengganjal. Ku lewati malam dengan hal yang biasa-biasa saja, tanpa ada mimpi yang memberiku sinyal bahwa sebuah pelajaran tentang hidup akan segera ku dapat. Sunggu sebuah peristiwa yang sulit untuk tidak bersyukur, kehadirannya menyapa hari baruku dengan lembut selembut sinar mentari pagi, seakan mau mengajakku untuk bergabung dalam sebuah sandiwara romantika kehidupan, dengan tema “Kesetiaan yang Sesungguhnya.”
Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku mngunjungi warkop yg berjarak tidak terlalu jauh dari kos ku. Sesuatu yg menarik terjadi, dan belum prnah kujumpai sebelumnya. Disaat gelas kopi ku hampir kosong, tiba-tiba seorang Kakek muncul dengan langkah yg bergontai menuju warkop yg kukunjungi itu. Di tanganya ku lihat sebuah kresek putih yg berisi sekitar 4 potong pisang goreng. Dengan nafas yg ngosngosan dia langsung menjawab pertanyaan yg masih terselubung dalam hatiku dengan menggunakan dialeg jawa. “Cape sekali nak, tadi pulang dari pasar beliin gorengan untuk istri saya, dia sudah tua sekali tidak bisa jalan.” “Es teh sito mak!” Suara kakek itu, disela-sela ceritax. Pemilik warkop dengan cepat mnghantarkan es teh itu. Perasaan ibahku semakin bertambah ketika pemilik warkop berbisik bahwa kakek itu tidak memiliki anak.
Dengan tangan gemetar mengikuti irama getaran tubuhnya dia mengambil gelas teh itu untuk diminum. Hebatnya dia tidak mngambil satu potong pun gorangan itu untuk menemani tehnya.
Aku hanya bergeming dan tak mampu berucap layaknya seorang yang mendadak bisu, setelah melihat hal yang luar biasa itu. Karena jujur itu merupakan kali pertama ku menyaksikan sendiri hal yang sebenarnya sering diceritakan orang-orang tentang kisah-kisah mendalam seperti ini. Sungguh hari yang luar biasa. Bagiku, kehadiran kakek ini sangat muliah, karena membuat keraguanku memudar atas ketidakyakinanku akan cerita-cerita yang pernah kudengar.
Selang beberapa saat kemudian, dia mngambil uang Rp 2000 dari dlm saku bajux yg terlihat kumal untuk membayar teh yg telah melepaskan dahaganya. Dan setelah menerima kembalian dia langsung meninggalkan warkop itu dan membiarkan tehnya yg masih tersisa….
Sunggug luar biasa dan nyata cinta kakek ini kepada istrinya.
Jangankan berjalan berbicara saja dia sudah kecapean, tetapi kekuatan cintanya tak pernah luntur. Api asmara mereka terus bergelora menghangatkan janji setia sampai mati yang pernah mereka ikrarkan yakni saling melengkapi sampai kapanpun dan dalam keadan apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar