Selamat datang di Coretan Sederhanaku, Semoga Coretan Sederhana ini Sedikitnya bisa bermanfaat bagi anda"Feliks Jerych"

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jenghis Khan dan Anjing Peliharaan






Pada suatu hari yang panas, Raja Jenghis Khan memimpin sepasukan serdadunya  untuk berburu di hutan. Anjing peliharaanya yang sudah terlatih dengan baik dan juga dianggap sebagai sahabatny, ikut bersamanya. Setelah berburu hingga tenga hari Jenghis Khan mulai merasa haus. Ia memerinta beberapa pengawalnya untuk mencari air yang segar.  
Sambil menunggu mereka datang, Jenghis Khan beristirahat di tempat yang teduh. Tiba-tiba ia mendengar gemercik suara air di dekat tempat ia melepas lelahnya. Ia turun dari kudanya dan segera menuju tempat asal suara itu. Di suatu bukit karang, dilihatnya air mengalir dari puncak dan turun ke bawah. Ia mengeluarkan sebuah buli-buli untuk menampung air yang jatuh sambil bersandar pada bukit karang itu. Rasa haus yang tak tertahankan membuat dia tak sabar untuk tidak menunggu buli-buli itu terisi penuh. Ketika ia telah siap untuk meneguk air dari buli-bulinya, tiba-tiba anjing kesayangannya berlari dari arah yang berlawanan sambil bergonggong dan menerjang tangan kirinya yang memegang buli-buli itu hingga tumpah.
Hal ini tidak menyebabkan Jenghis Khan menjadi gusar karena ia berpikir bahwa sahabatnya itu sedang mengajak senda gurau. Dipungutnya buli-buli yang jatuh itu dan mulai diisikannya air ke dalamnya lagi. Sekali lagi anjing gemuk itu melompat dan menumpahkan air dalam buli-bulinya. Jenghis Khan menjadi bersungut-sungut: “Betapa kejamnya dirimu! Engkau menggodaku sementara aku ingin memuaskan kehausanku!” Dengan sigap, dicabutnya pedang dan dipegangnya erat-erat.
Uuntuk ketiga kalinya ia mencoba mengambil air. Ia berpikir bahwa kali ini ia akan puas. Tetapi anjing yang menjengkelkan itu mengulangi kembali perbuatannya. Seolah-olah ia tidak ingin tuannya minum air itu.
Bersamaan dengan sambaran anjing itu, Jenghiskan mengayunkan pedangnya ke leher anjing itu. Anjing itu tertelungkup bermandikan darah di depannya, dengan kepala yang hampir terlepas dari badannya. Dengan cepat dicarinya buli-buli yang terjatuh itu. Tetapi didapatnya benda itu telah menjadi kepingan-kepingan kecil. Ia berpikir, lebih baik memanjat ke puncak bukit itu hingga ia dapat minum dengan sepuas-puasnya di sana.
Ketika ia sampai di atas bukit itu ia melihat suatu pemandangan yang menakutkan. Bangkai seekor ular raksasa sedang terbaring dalam air itu. Dan dari bangkai itu keluar bau busuk yang tak tertahankan. Segera wajah Jenghis Khan berubah menjadi pucat. Ia lupa akan rasa hausnya. Kejadian demi kejadian terbayang dalam pikirannya. Dan ia pun menyadari mengapa anjing sahabatnya itu sebanyak tiga kali berusaha mencegah dirinya minum air itu, semata-mata karena cintanya pada dirinya. Penyesalan yang dalam meliputi dirinya hingga air matanyatak lagi bisa tertahankan. Cepat-cepat ia turun menuju ke tempat itu terbaring. Didekapnya tubuh yang tak bernyawa itu. Ditengah-tengah isak tangisnya, diucapkannya terima kasih kepada sahabat (anjing) yang telah menyelamatkan dirinya itu.

“Hwemmm………..”

………………S E K I A N………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar